Yusrina Fitria

Yusrina Fitria

marquee Yusrina Fitria
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 11 April 2015

Kutemukan Rizqiku dalam Dhuha

Sudah terlalu banyak rasanya ane membaca buku, artikel, atau sejenisnya yang berkenaan dengan korelasi Rizqi dan Dhuha. Rasanya tak ayal jika memang antara keduanya terpaut sebuah hubungan yang tak mampu dipisahkan. Kurang bukti apalagi coba?
Mulai membiasakan dhuha sejak dibangku SMA pasca teringat bahwa pernah diberi 'taujih' dari murabbi ketika masih SMP. How a great Dhuh, guys :D
You will know what I meant after you do Dhuha prayer and find yours. Believe me :)

Mulai dari menjelajahi pulau - pulau'raksasa' di Indonesia dan kompetisi sini sana. Mulai dinobatkan jadi ini itu hingga kini dengan pencaharian yang 'tak terduga' dari 'menjual suara'. Ini nyata, bukan fiktif belaka.
Dari sisi mana lagi kita masih ragukan "The Magic of Dhuha"...???!!!

Hingga hari ini, saat sehela dua hela napas masih bisa terluapkan. Sejatinya setiap ruas tulang, setiap keping sel, setiap nanoliter darah yang ada dalam tubuh kita ini ada yang wajib ditunaikan. Apa ? Sedekahnya. Sungguh, setiap tasbih, tahmid, takbir, tahlil yang senantiasa kita gaungkan adalah sedekah. Lantas, ada apa dengan Dhuha ?

Allaah begitu cinta kita, kenapa kita malah menyalahkan-Nya dengan segenap kenistaan dan kebodohan kita ?
Pelitkah kita dengan empat rakaat ketika matahari sudah sepenggalan naik ?
Atau memang mata hati kita sudah buta ? Tolonglah...
Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan dirimu dustakan ?

Jangan kira wujud Rizqi hanya sebatas rupiah saja. Jelas saja, TIDAK. Setiap kemudahan (re:yusraa) yang kita alami memang datangnya dari siapa ? Allaah, kan ? Lantas, kenapa kita masih 'jedit' tuk luangkan waktu sepuluh menit saja seraya meminta...moga - moga tercukupi apa - apa yang harus dicukupi di dunia, akhirat juga tentunya...

Ane ada pengalaman menarik tentang Dhuha ketika semester 4...
Suatu ketika senior ane menasihati, "Na, biasa salat Dhuha berapa, Na ?" | "4 rakaat, Kak. emang kenapa ?" | "Coba deh tambah jadi 12 rakaat maksimal, Na. Rasakan sensasinya."
Pagi itu juga dengan sepenuh bumi dan langit penasaran yang ada (hehehe) ane mencobatunaikan 12 rakaat. Masyaa Allaah...Allaahu Akbar...
Doanya masih tetap sama, (tambahlah rizqi kedua orang tua dan berkahi yaa Allaah,begitu pula dengan hamba). Siangnya, tanpa disangka ditelpon sekretaris jurusan untuk menemui beliau.
Dengan segenap 'ketakutan' akhirnya ane memberanikan diri menemui beliau di kantor jurusan.
Alhamdulilllaah.."Yusrina terpilih menjadi mahasiswa terbaik jurusan, ini ada sedikit dari jurusan (sambil nyodor amplop) dan ini piagamnya..." | "Apa ini, Sir ?" | "Buka ajalah. Coba hitung dulu, pas gak ?" | "Alhamdulillaaah...thanks a lot, Sir :)" (lumayan jugaaaa :D)
Itu semester 4, and you have to know once, walhasil di semester 6 ane juga mendapat predikat yang sama. Jelas, dapat rizqi yang sama pula dengan sebelumnya. :)

Upss, satu lagi...
Biasakan setiap rizqi yang kita terima itu disedekahkan sebahagian, yaaa. Karena di dalam rizqi kita juga ada hak saudara kita. Berapa ? yup, 2,5%. Kalo mau lebih juga lebih bagus atuh, guys :D
Pernah denger ceramahnya ustad YM kan ? Kalo 'belum', rugi begete !
Kata Ustad YM kalo kita mau minta rizqi ke Allaah sebesar 1.000.000 misalnya, kita kudu sedekah 10% dari tu nominal. Berapa, coba ? yaaaa... 100.000. Nah, insyaaAllaah, Allaaah bakalan kasih tuh yang 1.000.000. Percaya ? Kalau ane, PERCAYA !!! :D karena pernah coba (jiaaah). Dan sempat ditanya teman, "emang jodoh juga bisa dimatematikakan kaya gitu, Na ?" | "Bisa, dong :D"

Intinya...kalo mau mudah rizqinya ya 'do Dhuha, do ashShadaqah' yaaa :)

Salam cinta...
 

Blogger news

Blogroll

About