Yusrina Fitria

Yusrina Fitria

marquee Yusrina Fitria
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 21 Maret 2015

Renungan Sabtu Malam

Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa-- kata Allaah...
Apa kita masih tak percaya ?
Hakikatnya seorang hamba yang diuji oleh setiap senti dahaga dunia. Begitulah memang adanya.
Ujian. Harta, tahta, dan cinta. Jika Allaah uji kita lewat harta yang kita punyai sedang kita mampu melaluinya, mampu lulus dari ujian-Nya, maka Allaah akan berikan ujian di ranah yang berbeda pada kita. Allaah tahu sebatas mana hamba-Nya mampu menjawab dan melalu setiap petakan amanah dan karunia yang Ia beri.
Allaah uji kita (lagi). Kali ini bukan lewat harta, melainkan tahta, kedudukan, jabatan, populariatas, dan segenus dengannya. Ternyata tak berpengaruh apa - apa dengan sang hamba. Ia tetap tekun mengamalkan setiap apa yang diinstruksikan Rabbnya dan meninggalkan amalan buruk tersebut sebab ia tahu Allaah tepat mengujinya. Hingga pada akhirnya Allaah memuarakan ujian-Nya pada cinta yang telah mendarah daging dalam ruhiyah dan jasadiyah kita.
Ternyata, subhanallaah. Cinta ternyata mampu mengubah semuanya jika tanpa landasan yang telah Allaah Sang Mahacinta syariatkan kepada kita. Sempatkah kita berpikir ? Allaah menguji hamba-Nya agar nantinya ujian ini akan menjadi jembatan penghubung secara vertikal antara Yang Mencipta dan yang diciptakan. Antara Ia Yang Mahasempurna dengan kita yang hina dina.
Lewat ujian Allaah telah memanggil kita, menghimbau agar kita mendekatkan diri pada-Nya. Karena mutlaknya, hanya Allaah Yang Maha Segala - galanya. Mulai dari apa yang belum kita niatkan hingga kepada apa yang sedang dan bahkan sudah kita niatkan.
Hanya saja kita yang tak peka. Pada saatnya iman yang tertanam subur tadi sekarang mendadak kerontang karena galau mencari solusi masalah sendiri. Sibuk dengan kerisuhan diri dan tak mampu berdamai dengan kondisi.
Menjadi insan paripurna memang begitu prosesnya. Menjadi yang ideal, yang pas, dan yang sesuai. Begitu pula Allaah memberikan ujian tadi berbanding lurus dengan kemampuan kita. Kerana Allaah takkan uji hamba-Nya melainkan sesuai dengan kadar kekuatan dan kesanggupan hamba-Nya. Lantas, apa yang kita perbuat ? Allaah....sesuai sangkaan hamba-Nya. Baik buruknya tergantung pada kita.
Semoga ujian ini tak lantas membuat kita malah semakin menjauh dan menyalahkan Tuhan.
Harusnya mampu memberi ruang kosong yang baru untuk tempat keningmu menempel dalam tahajjud ilallaah.
Semoga ujian yang singgah sementara kepada kita mampu menjadi lembar kupon berhadiah mendapatkan surga yag nanti kan dipertanggungjawabkan dengan laporan yang kita 'pesan' ketika di dunia.
hadapi...hayati...nikmati...
Tak usah penat - penat memikirkan solusi hingga menjadikan kita lupa bahwa kita ini siapa ? Sedang di sisi lain Allaah menyuruh kita untuk Shabar dan Shalat.
Karena nikmatnya baru akan terasa kalo pake hatiii...
Allahu 'alam bishshawab.

Kamis, 05 Maret 2015

~Menanti Bulan~



Rabb...
Dengan segenap kejujuran dan kerendahan...
Semuanya akan kuluruhkan...
Beralaskan pasrah pada takdir-Mu...
Kini membuatku terbujur kaku...
Aneh...
Dengan perasaanku sendiri pun aku sudah tak mau tahu...
Rasa – rasanya dunia penuh sesak dengan ‘orang gila’...
Atau malah aku yang sudah ‘gila’ ?
Aku terhenyak oleh kenyataan yang ada...
Ternyata aku sedang bermimpi demi menghibur kalut dalam diri...
Rabb...
Dengan segenap welas dan hina dinanya diri aku merayuMu...
Di atas sajadah hijau muda dan pada malam yang sudah mulai nampak tua...
Jalan kini sudah tak tampak kemana arahnya...
Kian hari kian hilang senyum di pendar purnama...
Rabb...
Aku bukan inginkan sang bulan, walau memang kini diamku  pertanda kurindukan bulan...
Rabb...
Aku bukan inginkan waktu dan jarak yang bisa kuhitung dengan tangan, walau memang kini yang kubutuhkan adalah sebuah pertemuan...

Padang, 5 Maret 2015
21:45 WIB
#menantiBulan

Are you Muslimah... (?)



          Ada paras yang saat dipandang menyenangkan, lama dilihat ‘nggak bikin penat’. Itulah paras yang senantiasa terbasuh oleh siraman wudhu, bercahaya oleh khusyu’nya ibadah, keningnya diperindah oleh nikmatnya sujud...

          Auratnya terjaga, pergaulannya terjaga, perilakunya terjaga. Matanya berkilau oleh air mata taqwa, bibirnya basah dengan untaian petuah, rambutnya tertutup oleh juluran jilbabnya. Bicaranya dakwah, pendengarannya tilawah, geraknya jihad fii sabilillaah. Hatinya penuh dzikir, otaknya penuh pikir, dipercantik oleh terjaganya lahir...

          Simak apa kata salah seorang sahabat Rasulullaah saw, Abu Bakr Ash – Shiddiq :
“ 7 Perhiasan Indah Sang Perfect Muslimah “ :
1.   Pantang meminta – minta merupakan perhiasan si miskin,
2.   Bersyukur merupakan hiasa bagi anugerah,
3.   Sabar merupakan hiasan bagi musibah,
4.   Santun merupakan hiasan bagi ilmu,
5.   Banyak menangis merupakan hiasan bagi yang bertaubat,
6.   Menyembunyikan kebaikan merupakan hiasan bagi kebajikan,
7.   Khusyu’ merupakan hiasan bagi orang shalat.
 

Blogger news

Blogroll

About