Minggu, 30 November 2014

Filantropi

Tuhan mengajarkan lewat ayat - ayat cinta-Nya nun suci. Jika memang cinta hadir melengkapi hayat manusia.Tak peduli, rajakah, ratukah, Presiden, Guru, Protokoler, Tukang ojeg, Tukang sayur, yang tua, muda, bayi, atau zigot sekali pun.
Mereka butuh CINTA. Hanya saja cara mereka mendapatkannya yang berbeda. Cara mengungkapkannya yang berbeda. Seperti Raja yang cinta pada mahkotanya. Tukang sayur yang cinta pada pelanggan atau pembelinya. Bayi cinta pada sentuhan lembut orang tuanya. Bahkan zigot yang cinta pada selubung tempat tinggalnya yang hangat lagi menghangatkan.
Tuhan menciptakan cinta kerana ia penting. Hanya saja kita belum tepat memaknainya. Bukan bahagia yang dicari, tapi bahagia yang dicipta. Yakinlah, muara cinta hanya bahgia, hanya ketenangan, kehangatan, kedamaian, dalam rangkulan Tuhan.
Hujan mengajarkan aku bagaimana filosofi langit. Pernahkah kita berpikir kenapa turun hujan ? Adanya penguapan ? Coba buka jendela imajinasi. Bebaskan diri. Aku mengira Tuhan sengaja membuka keran langit. Hinggaa air bebas berjatuhan. Ini wujud cinta Tuhan pada hamba-Nya yang minta perhatian. Mentari, mengapa ia tetap menyala ? Lihat kuasa Tuhan menggeser sedikit posisi kita. Ini wujud cinta Tuhan pada hamba-Nya yang minta keadilan. Pernahkah berpikir mengapa Tuhan ciptakan malam ? Kerana Ia inginkan hamba-Nya istirahat ? Ah, bukan. Ini wujud cinta Tuha pada hamba-Nya yang tengah dilanda kerontangnya kerinduang. Haus akan setitik embun pertemuan.
Tuhan hanya inginkan kita temui-Nya dan merayu. Kerana cinta mengajarkan kita rasa syukur. Rasa terima kasih. Gulita mengajarkan kita makna gemilang bersama bintang gemintang. Hanya saja hati kita belum mampu tuk peka.
Jangan pikir cinta mendidikmu berbuat dosa. Jangan. Hanya syaitan sedang mengatasnamakannya sebagai tanda perkenalan. Lewat mata, telinga, tangan, kaki, bahkan hati. Sedikit pita di ujungnya yang mampu mengubahnya lebih indah di pandang mata.
Syaitan mendidikmu untuk mati rasa. Membuat cinta dimaknai sebagai lumbung dosa. Dan tiba - tiba kita berteriak menyalahkan Tuhan. Na'uudzubillaah tsumma na'uudzubillaah. Kau bilang Tuhan pergi tanpa tinggalkan pesan. Padahal kau sendiri belum sempat temui-Nya. Beralasan sibuk dengan tuntutan. Hamba macam apa ?
Tapi Tuhan tetap cintaimu. Memelukmu dari kejauhan. Walau firman selalu kalau lupakan.
Ingatlah wahai diri. Tuhan punya kuasa atas napas yang tertinggal. Jangan salahkan cinta yang Tuhan hadirkan sebagai jalan menuju kemaksiatan. Hidup ini pilihan. Memilih untuk tetap dalam dekupan Tuhan atau malah kebalikan.
Fitri, fitrah, suci. Jangan nodai ia dengan noktah hitam kemaksiatan. Lewat pandang yang sekali - kali bisa meracunimu. Lewat pesan - pesan indah yang mengotori harapanmu. Atau yang lainnya. Ingatlah, janji Allaah itu pasti. Kau cukup sesali yang telah terjadi. Berlari sekencang - kencangnya mendekat dalam pelukan ILLAHI. Jangan hiraukan bisikan syaitan. Sebab yang kita inginkan hanya Tuhan. Sekali lagi, berlarilah mendekat pada Tuhan. Bawa cinta yang ingin kau buktikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Akhir PembaTIK Level 4 TAHUN 2024 (VLOG BERBAGI DAN BERKOLABORASI)

 Assalamualaikum wrwb. 😇 Halo Sobat Bloggers. Pada postingan kali ini, Saya akan memuat beranda laman blog Saya dengan cerita tentang Tugas...