Malam ini, Sabtu, 18 April 2015 di Kota Padang tercinta
izinkan diri berbagi mengenai judul yang bisa pembaca lihat di plot paling atas
yang fontnya lebih besar dari biasanya. Jika terdapat kekurangan dan sebagainya
diharapkan maklum saja. Sebab diri hanya hamba yang butuh bimbingan dan
dinasihati. :) :D
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
“…balighul ‘anni walau ayah…”
A. Penciptaan
Perempuan
Salah
satu hal yang disepakati oleh para pakar tafsir adalah bahwa Al – Quran tidak
menjelaskan secara rinci tentang asal – usul kejadian perempuan. Sebutan “Hawa”
sendiri untuk menjuluki apa yang selama ini dipersepsikan sebagai perempuan
pertama yang menjadi istri Adam sama sekali tidak pernah ditemukan dalam Al –
Quran. Sebutan Hawa sebagai perempuan pertama yang diciptakan Allah justru
diperoleh dalam sumber – sumber hadits yang berbicara tentang penciptaan asal
muasal manusia. (Bidayah Khaqil Kain)
Mayoritas
ulama memang mengartikan bahwa Hawa tercipta dari bagian tubuh Adam as. berdasarkan
hadits Bukhari dan Muslim :
“Saling
pesan-memesanlah kepada perempuan, karena ia diciptakan dari tulang rusuk.”
Sebagian
ulama memahami hadits tersebut dalam pengertian tekstual (harfiyyah), sementara sebagian lain lebih memahaminya dalam
pengertian metafora (majaz / tasybib ).
Bagi mereka yang memahami secara metafora berpendapat bahwa hadits tersebut
memperingatkan para lelaki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana, karena
adanya sifat, karakter, dan kecenderungan mereka yang tidak sama dengan laki –
laki. Mereka tidak akan mampu mengubah karakter dan sifat bawaan perempuan,
kalaupun mereka berusaha akibatnya akan fatal, sebagaimana fatalnya tulang
rusuk yang bengkok
Kaum
laki – laki harus ingat bahwa wanita tidaklah dengan sengaja memiliki perilaku
semacam itu dengan tujuan untuk merepotkan dan menyusahakan mereka. Hal itu
sudah merupakan takdir Allah atas wanita dengan memberinya sifat khusus berupa
cepat emosi dan berlebihan. Karena itu seorang lelaki hendaklah sabar
menghadapinya dan bersifat pemaaf. Perlu pula ia ketahui bahwa sifat ini
merupakan salah satu ciri atau keistimewaan wanita yang bias saja mempunyai
pengaruh yang baik sehingga wanita mampu melaksanakan fungsinya yang utama
seperti, mengandung, menyusui, dan memelihara anak – anak. Bagaimanapun, tugas –
tugas yang demikian membutuhkan perasaan yang halus dan rasa sensitivitas yang
tinggi.
Kemudian
perlu juga diketahui oleh laki – laki bahwa apabila dia mempersoalkan setiap
kesalahan istrinya ( yang timbul akibat emosi yang berlebihan ) lalu menghukum
dan mencaci-makinya, maka hal itu tidak akan menghasilkan apa – apa selain
menambah keretakan dan perpecahan hubungan keluarga, kemudian berakhir dengan
perpisahan dan perceraian.
Terakhir,
seorang lelaki harus ingat bahwa seorang istri pasti mempunyai kelebihan –
kelebihan dan hal – hal yang baik sebagai pengganti kekurangannya tersebut.
Rasulullah saw. dalam sabda beliau yang sangat bijaksana telah memberikan resep
untuk menghadapi setiap ulah yang muncul dari kaum perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar