Hanya
Tuhan Yang Mahatahu...
Ketika
kurahasiakan rasa hati yang kian berputik, harap – harapkan berbunga indah...
Ketika
kusembunyikan celah hati yang menyemburatkan sinar yang belum pasti, sedang kapannya entah...
Mungkin
kini aku mulai terbiasa dengan siluet – siluet anak mentari yang selalu
menyemangati diri..
Mungkin
kini aku mulai terbiasa dengan sepoi – sepoi angin yang menggelitik kudukku
ketika rindu yang hampiri diri...
Mungkin
kini aku mulai terbiasa dengan aroma mawar yang tumbuh di pepasir putih dengan
tangkai berduri...
Atau
mungkin aku sudah mulai terbiasa dengan ketenangan yang tercipta membungkus
selaksa hati nurani...
Hanya
Tuhan Yang Mahatahu...
Setiap
lipatan rindu yang meninggalkan bekas di relung qalbu...
Setiap
goresan sendu yang lahir bersama maksud
tak menentu...
Setiap
kecompang – campingan emosi diri yang tak sabar menunggu...
Atau
setiap detik yang terlalui walau tanpa sayap – sayap keingintahuan yang semu...
Hanya
Tuhan Yang Mahatahu...
Kita
dipisahkan oleh makar Yang Empunya diri dan hati...
Kita
dipisahkan oleh aturan alam yang menunggu instruksi Illahi...
Kita
dipisahkan oleh ruang hidup tak berdimensi...
Atau
kita dipisahkan oleh egoisnya ketaksabaran yang belum sempat terhakimi...
Sudahlah...
Bagaimanapun...
Hanya
Tuhan Yang Mahatahu...
Penantianmu
dan sabarmu yang masih tertawan waktu...
Atau
rasa penasaranku akan skenario Tuhan yang mengikatku ditali langkahmu...
Padang, Selasa, 30
September 2014 22:22
WIB
(di tengah dingginnya rinai yang membasahi bumi)
Yusrina Fitria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar