LEMBAYUNG DI LANGIT SYAWAL
Kekasih... Aku tak tahu hatiku terbuat dari apa, hingga mampu menahan setiap beban kekangan rindu tak terkira. Kekasih... Aku tak tahu air mataku berasal darimana, tapi yang kutahu hingga kini ia mengalir tiada hentinya. Kekasih... Ada jutaan doa yang kupersembahkan pada Tuhan, agar semua ini dapat tertuntaskan. Kekasih... Ada jutaan kata yang aku teriakkan dalam sukma, walau tak pernah sampai ke telinga. Yakinlah, ia telah mengangkasa, hingga malaikatpun mengaminkannya. Kekasih... Pada matahari yang mulai takluk oleh senja, aku bercerita tentang derita menahun yang kutahan karenamu. Derita cinta yang tak pernah kuuntai dengan manik-manik kata indah untukmu. Tetap bernapas dalam palung sukma terdalam tanpa siapapun yang tahu selain Tuhan dan aku. Kekasih... Ramadhan tahun ini mengingatkanku pada Ramadhan pertama kita bersama. Dengan senyum dan tawa dari orang yang sama. Hanya kali ini tak tampak olehku binar bahagia di ujung matamu dan yang kurasa adalah rindu yang